Tes Penalaran Logika TPA

 

PANDUAN KOMPREHENSIF TES PENALARAN LOGIKA TPA

DAFTAR ISI

  1. Pengenalan Tes Penalaran Logika TPA
  2. Jenis-Jenis Soal Penalaran Logika
  3. Strategi Umum Menghadapi TPA
  4. Penalaran Deduktif
  5. Penalaran Induktif
  6. Silogisme
  7. Diagram Venn
  8. Analogi
  9. Deret dan Pola
  10. Soal Cerita Logika
  11. Tips dan Trik Khusus
  12. Latihan Soal dan Pembahasan

BAB 1: PENGENALAN TES PENALARAN LOGIKA TPA

Apa itu TPA?

Tes Potensi Akademik (TPA) adalah tes standar yang dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir logis, analitis, dan sistematis. TPA sering digunakan dalam seleksi:

  • Penerimaan mahasiswa pascasarjana (S2/S3)
  • Rekrutmen CPNS dan BUMN
  • Seleksi karyawan perusahaan swasta
  • Beasiswa dalam dan luar negeri

Komponen TPA

TPA terdiri dari beberapa subtes:

  1. Tes Verbal - mengukur kemampuan bahasa
  2. Tes Kuantitatif - mengukur kemampuan matematika
  3. Tes Penalaran Logika - mengukur kemampuan berpikir logis (fokus panduan ini)

Mengapa Penalaran Logika Penting?

Penalaran logika mengukur kemampuan Anda dalam:

  • Menganalisis informasi secara sistematis
  • Menarik kesimpulan yang valid
  • Mengenali pola dan hubungan
  • Memecahkan masalah secara metodis
  • Berpikir kritis dan objektif

Kemampuan ini sangat penting dalam dunia akademik dan profesional karena menjadi dasar pengambilan keputusan yang baik.

Format Tes

  • Durasi: Biasanya 60-90 menit untuk seluruh TPA
  • Jumlah soal penalaran logika: 20-30 soal
  • Sistem penilaian: Setiap jawaban benar +4, salah -1, kosong 0
  • Passing grade: Bervariasi tergantung institusi (umumnya 450-550 dari 800)

BAB 2: JENIS-JENIS SOAL PENALARAN LOGIKA

1. Silogisme

Soal yang menguji kemampuan menarik kesimpulan dari dua premis. Terdiri dari premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

Contoh:

  • Premis 1: Semua mamalia bernapas dengan paru-paru
  • Premis 2: Paus adalah mamalia
  • Kesimpulan: Paus bernapas dengan paru-paru

2. Penalaran Deduktif

Menarik kesimpulan khusus dari pernyataan umum. Bersifat pasti jika premis benar.

3. Penalaran Induktif

Menarik kesimpulan umum dari kasus-kasus khusus. Bersifat probabilitas.

4. Analogi

Menemukan hubungan yang sama antara dua pasang kata atau konsep.

Contoh:

  • Dokter : Rumah Sakit = Guru : ?
  • Jawaban: Sekolah

5. Deret Angka dan Huruf

Menemukan pola dalam rangkaian angka atau huruf untuk menentukan elemen berikutnya.

Contoh:

  • 2, 4, 8, 16, ?
  • Jawaban: 32 (pola dikali 2)

6. Diagram Venn

Menggunakan diagram lingkaran untuk menggambarkan hubungan antar himpunan.

7. Soal Cerita Logika

Memecahkan masalah berdasarkan informasi yang diberikan dalam bentuk cerita atau kasus.

8. Hubungan Sebab-Akibat

Menentukan apakah dua pernyataan memiliki hubungan kausal atau tidak.


BAB 3: STRATEGI UMUM MENGHADAPI TPA

Persiapan Sebelum Tes

1. Pahami Format Tes

  • Pelajari jenis soal yang akan muncul
  • Kenali sistem penilaian
  • Pahami durasi waktu yang tersedia

2. Latihan Rutin

  • Kerjakan minimal 50-100 soal latihan
  • Simulasikan kondisi tes sesungguhnya
  • Analisis kesalahan yang Anda buat
  • Tingkatkan kecepatan tanpa mengorbankan akurasi

3. Kelola Waktu Persiapan

  • Mulai persiapan minimal 1-2 bulan sebelum tes
  • Buat jadwal belajar yang konsisten
  • Fokus pada jenis soal yang masih lemah
  • Review materi secara berkala

Strategi Saat Mengerjakan Tes

1. Time Management

  • Baca instruksi dengan teliti
  • Alokasikan waktu per soal (1,5-2 menit)
  • Jangan terlalu lama pada satu soal
  • Tandai soal sulit untuk dikerjakan kemudian

2. Teknik Menjawab

  • Kerjakan soal mudah terlebih dahulu
  • Eliminasi pilihan jawaban yang jelas salah
  • Gunakan strategi educated guess jika perlu
  • Jangan mengubah jawaban kecuali yakin salah

3. Manajemen Stres

  • Bernapas dalam-dalam jika merasa tegang
  • Jangan panik jika menemui soal sulit
  • Tetap fokus pada soal yang sedang dikerjakan
  • Yakin pada kemampuan diri sendiri

4. Hindari Kesalahan Umum

  • Jangan terburu-buru membaca soal
  • Perhatikan kata kunci: "semua", "tidak ada", "sebagian"
  • Jangan membuat asumsi di luar informasi yang diberikan
  • Periksa kembali jawaban jika ada waktu

BAB 4: PENALARAN DEDUKTIF

Definisi

Penalaran deduktif adalah proses berpikir dari hal yang bersifat umum menuju kesimpulan yang bersifat khusus. Jika premis benar, maka kesimpulan pasti benar.

Struktur Dasar

Premis Umum → Premis Khusus → Kesimpulan

Contoh Kasus

Contoh 1:

  • Premis umum: Semua siswa berprestasi mendapat beasiswa
  • Premis khusus: Andi adalah siswa berprestasi
  • Kesimpulan: Andi mendapat beasiswa ✓ (VALID)

Contoh 2:

  • Premis umum: Semua burung memiliki sayap
  • Premis khusus: Ayam memiliki sayap
  • Kesimpulan: Ayam adalah burung ✗ (TIDAK VALID)

Kesalahan pada contoh 2: Hanya karena ayam memiliki sayap tidak otomatis menjadi burung. Premis harus dibalik.

Jenis-Jenis Penalaran Deduktif

1. Modus Ponens (Benar jika benar)

  • Jika P, maka Q
  • P benar
  • Maka Q benar

Contoh:

  • Jika hujan, maka jalanan basah
  • Sekarang hujan
  • Maka jalanan basah

2. Modus Tollens (Salah jika salah)

  • Jika P, maka Q
  • Q salah
  • Maka P salah

Contoh:

  • Jika hujan, maka jalanan basah
  • Jalanan tidak basah
  • Maka tidak hujan

3. Silogisme Hipotetis

  • Jika P, maka Q
  • Jika Q, maka R
  • Maka jika P, maka R

Contoh:

  • Jika belajar giat, maka nilai bagus
  • Jika nilai bagus, maka lulus
  • Maka jika belajar giat, maka lulus

Tips Mengerjakan Soal Deduktif

  1. Identifikasi premis dan kesimpulan dengan jelas
  2. Gunakan simbol untuk mempermudah (P, Q, R)
  3. Periksa validitas struktur logika
  4. Jangan terpengaruh oleh kebenaran faktual, fokus pada struktur logika
  5. Perhatikan kata kunci: semua, sebagian, tidak ada, jika-maka

Latihan Soal Deduktif

Soal 1: Semua dokter mempelajari anatomi. Beberapa dokter adalah peneliti. Kesimpulan yang tepat adalah:

A. Semua peneliti mempelajari anatomi B. Beberapa peneliti mempelajari anatomi C. Tidak ada peneliti yang mempelajari anatomi D. Semua yang mempelajari anatomi adalah dokter E. Tidak dapat ditentukan

Pembahasan: Jawaban: B

Logikanya:

  • Semua dokter → mempelajari anatomi
  • Beberapa dokter → peneliti
  • Maka: Beberapa peneliti (yang merupakan dokter) → mempelajari anatomi

Soal 2: Jika tidak turun hujan, maka Budi pergi ke kantor. Budi tidak pergi ke kantor. Kesimpulan yang tepat adalah:

A. Turun hujan B. Tidak turun hujan C. Budi sakit D. Kantor tutup E. Tidak dapat disimpulkan

Pembahasan: Jawaban: A

Ini adalah Modus Tollens:

  • Jika tidak hujan → Budi pergi
  • Budi tidak pergi
  • Maka: Hujan turun

BAB 5: PENALARAN INDUKTIF

Definisi

Penalaran induktif adalah proses berpikir dari hal-hal khusus menuju kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulannya bersifat probabilitas, tidak mutlak benar.

Karakteristik

  • Berangkat dari fakta-fakta khusus
  • Menghasilkan generalisasi
  • Kesimpulan bersifat kemungkinan (tidak pasti 100%)
  • Semakin banyak fakta, semakin kuat kesimpulan

Struktur Dasar

Fakta Khusus 1 + Fakta Khusus 2 + ... → Kesimpulan Umum

Contoh Penalaran Induktif

Contoh 1:

  • Pengamatan 1: Kucing A berkaki empat
  • Pengamatan 2: Kucing B berkaki empat
  • Pengamatan 3: Kucing C berkaki empat
  • Kesimpulan: Semua kucing berkaki empat (generalisasi)

Contoh 2:

  • Hari Senin toko buka jam 8
  • Hari Selasa toko buka jam 8
  • Hari Rabu toko buka jam 8
  • Kesimpulan: Toko selalu buka jam 8

Jenis-Jenis Penalaran Induktif

1. Generalisasi

Menarik kesimpulan umum dari sampel yang diamati.

Contoh: 90% siswa kelas A lulus ujian. Kesimpulan: Siswa kelas A umumnya pandai.

2. Analogi Induktif

Menyimpulkan kesamaan berdasarkan kesamaan yang sudah diketahui.

Contoh:

  • Mars dan Bumi sama-sama planet berbatu
  • Bumi memiliki air
  • Kemungkinan Mars juga memiliki air

3. Hubungan Kausal

Menyimpulkan hubungan sebab-akibat dari pola yang diamati.

Contoh:

  • Setiap kali makan seafood, Ali alergi
  • Kesimpulan: Seafood menyebabkan alergi pada Ali

Kelemahan Penalaran Induktif

  1. Generalisasi terburu-buru: Sampel terlalu kecil
  2. Bias konfirmasi: Hanya melihat data yang mendukung
  3. Korelasi bukan kausal: Dua hal terjadi bersamaan belum tentu ada hubungan sebab-akibat
  4. Pengecualian: Selalu ada kemungkinan pengecualian

Tips Mengerjakan Soal Induktif

  1. Cari pola yang konsisten dari data yang diberikan
  2. Evaluasi kekuatan kesimpulan berdasarkan jumlah bukti
  3. Pertimbangkan kemungkinan pengecualian
  4. Pilih kesimpulan yang paling mungkin, bukan yang pasti
  5. Jangan membuat lompatan logika yang terlalu jauh

Latihan Soal Induktif

Soal 1: Dalam sebuah penelitian terhadap 100 mahasiswa:

  • 80 mahasiswa yang belajar rutin mendapat nilai A
  • 15 mahasiswa yang tidak belajar rutin mendapat nilai B
  • 5 mahasiswa yang tidak belajar rutin mendapat nilai C

Kesimpulan yang paling tepat adalah:

A. Semua mahasiswa harus belajar rutin B. Belajar rutin meningkatkan kemungkinan mendapat nilai baik C. Mahasiswa yang tidak belajar pasti mendapat nilai buruk D. Nilai tidak dipengaruhi oleh kebiasaan belajar E. Hanya 80% mahasiswa yang pintar

Pembahasan: Jawaban: B

Data menunjukkan korelasi kuat antara belajar rutin dengan nilai baik, tetapi tidak mutlak. Pilihan B paling tepat karena menyatakan "meningkatkan kemungkinan", bukan kepastian.

Soal 2: Pengamatan cuaca selama 5 hari:

  • Senin: Awan gelap pagi, hujan siang
  • Selasa: Awan gelap pagi, hujan siang
  • Rabu: Awan gelap pagi, hujan siang
  • Kamis: Awan gelap pagi, hujan siang
  • Jumat: Awan gelap pagi

Apa yang paling mungkin terjadi pada Jumat siang?

A. Pasti hujan B. Kemungkinan besar hujan C. Pasti tidak hujan D. Kemungkinan besar cerah E. Tidak dapat diprediksi

Pembahasan: Jawaban: B

Berdasarkan pola 4 hari sebelumnya, sangat mungkin akan hujan, tetapi tidak pasti 100% (ini penalaran induktif).


BAB 6: SILOGISME

Definisi

Silogisme adalah bentuk argumen deduktif yang terdiri dari dua premis (pernyataan) dan satu kesimpulan. Silogisme mengikuti aturan logika formal yang ketat.

Struktur Silogisme

Premis Mayor (pernyataan umum) Premis Minor (pernyataan khusus) Kesimpulan (hasil dari dua premis)

Jenis-Jenis Silogisme

1. Silogisme Kategorikal

Menggunakan pernyataan kategori: semua, tidak ada, sebagian.

Tipe A - Universal Afirmatif (Semua S adalah P)

  • Contoh: Semua manusia adalah makhluk hidup

Tipe E - Universal Negatif (Tidak ada S yang P)

  • Contoh: Tidak ada burung yang berbisa

Tipe I - Partikular Afirmatif (Sebagian S adalah P)

  • Contoh: Sebagian mahasiswa adalah atlet

Tipe O - Partikular Negatif (Sebagian S bukan P)

  • Contoh: Sebagian bunga bukan berwarna merah

2. Silogisme Hipotetis

Menggunakan pernyataan "jika-maka".

Contoh:

  • Premis mayor: Jika hujan, maka jalanan basah
  • Premis minor: Sekarang hujan
  • Kesimpulan: Jalanan basah

3. Silogisme Disjungtif

Menggunakan pernyataan "atau".

Contoh:

  • Premis mayor: Andi di rumah atau di kantor
  • Premis minor: Andi tidak di rumah
  • Kesimpulan: Andi di kantor

Aturan Silogisme yang Valid

  1. Harus ada tiga term: Term mayor, term minor, dan term tengah
  2. Term tengah harus didistribusikan minimal satu kali
  3. Term yang didistribusikan di kesimpulan harus didistribusikan di premis
  4. Dari dua premis negatif, tidak dapat ditarik kesimpulan
  5. Dari dua premis partikular, tidak dapat ditarik kesimpulan
  6. Jika salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif
  7. Jika salah satu premis partikular, kesimpulan harus partikular

Contoh Silogisme Valid dan Tidak Valid

Contoh VALID:

Contoh 1:

  • Semua mamalia adalah hewan berdarah panas (Mayor)
  • Semua paus adalah mamalia (Minor)
  • Kesimpulan: Semua paus adalah hewan berdarah panas ✓

Contoh 2:

  • Tidak ada reptil yang menyusui (Mayor)
  • Semua ular adalah reptil (Minor)
  • Kesimpulan: Tidak ada ular yang menyusui ✓

Contoh TIDAK VALID:

Contoh 3:

  • Semua kucing adalah hewan (Mayor)
  • Semua anjing adalah hewan (Minor)
  • Kesimpulan: Semua kucing adalah anjing ✗

Kesalahan: Term tengah (hewan) tidak didistribusikan.

Contoh 4:

  • Sebagian mahasiswa adalah atlet (Mayor)
  • Sebagian atlet adalah juara (Minor)
  • Kesimpulan: Sebagian mahasiswa adalah juara ✗

Kesalahan: Dua premis partikular tidak bisa menghasilkan kesimpulan valid.

Tips Mengerjakan Soal Silogisme

  1. Identifikasi ketiga term dalam premis
  2. Gunakan diagram Venn untuk visualisasi
  3. Periksa distribusi term tengah
  4. Ingat aturan-aturan silogisme yang valid
  5. Jangan terpengaruh oleh kebenaran faktual
  6. Fokus pada struktur logika, bukan isi
  7. Eliminasi jawaban yang jelas tidak valid

Teknik Diagram Venn untuk Silogisme

Diagram Venn sangat membantu untuk memvisualisasikan hubungan antar kategori.

Contoh:

  • Premis 1: Semua A adalah B
  • Premis 2: Semua B adalah C
  • Kesimpulan: Semua A adalah C

Gambar tiga lingkaran di mana A berada sepenuhnya dalam B, dan B berada sepenuhnya dalam C. Maka A pasti berada dalam C.

Latihan Soal Silogisme

Soal 1:

  • Premis 1: Semua pengacara harus lulus ujian bar
  • Premis 2: Rina telah lulus ujian bar

Kesimpulan yang PALING TEPAT adalah:

A. Rina adalah pengacara B. Rina bukan pengacara C. Rina mungkin seorang pengacara D. Semua yang lulus ujian bar adalah pengacara E. Rina tidak lulus ujian bar

Pembahasan: Jawaban: C

Ini adalah kesalahan logika umum. Hanya karena Rina lulus ujian bar tidak berarti dia pasti pengacara (bisa saja dia lulus tetapi memilih profesi lain, atau belum menjadi pengacara). Yang benar: Rina MUNGKIN pengacara.

Soal 2:

  • Premis 1: Tidak ada karnivora yang memakan rumput
  • Premis 2: Semua singa adalah karnivora

Kesimpulan yang VALID adalah:

A. Semua singa memakan daging B. Tidak ada singa yang memakan rumput C. Sebagian singa memakan rumput D. Singa kadang memakan rumput E. Tidak dapat disimpulkan

Pembahasan: Jawaban: B

  • Tidak ada karnivora → memakan rumput
  • Semua singa → karnivora
  • Maka: Tidak ada singa → memakan rumput (VALID)

Soal 3:

  • Premis 1: Sebagian dokter adalah peneliti
  • Premis 2: Semua peneliti adalah ilmuwan

Kesimpulan yang VALID adalah:

A. Sebagian dokter adalah ilmuwan B. Semua dokter adalah ilmuwan C. Tidak ada dokter yang ilmuwan D. Sebagian ilmuwan adalah dokter E. Semua ilmuwan adalah dokter

Pembahasan: Jawaban: A

  • Sebagian dokter → peneliti
  • Semua peneliti → ilmuwan
  • Maka: Sebagian dokter (yang merupakan peneliti) → ilmuwan (VALID)

BAB 7: DIAGRAM VENN

Pengertian Diagram Venn

Diagram Venn adalah representasi visual menggunakan lingkaran atau kurva tertutup untuk menunjukkan hubungan antar himpunan. Sangat berguna untuk memecahkan soal silogisme dan logika kategorikal.

Komponen Diagram Venn

  • Lingkaran: Mewakili sebuah himpunan/kategori
  • Area tumpang tindih: Elemen yang termasuk kedua himpunan
  • Area di luar: Elemen yang tidak termasuk himpunan manapun
  • Arsir: Menunjukkan area yang kosong (tidak ada elemen)
  • Tanda X: Menunjukkan keberadaan minimal satu elemen

Hubungan Antar Himpunan

1. Subset (Himpunan Bagian)

Semua A adalah B → Lingkaran A sepenuhnya berada dalam lingkaran B

Contoh:

  • Semua kucing adalah mamalia
  • Lingkaran "kucing" berada sepenuhnya dalam "mamalia"

2. Disjoint (Terpisah)

Tidak ada A yang B → Lingkaran A dan B tidak bersinggungan

Contoh:

  • Tidak ada burung yang berbisa
  • Lingkaran "burung" dan "berbisa" terpisah

3. Overlap (Tumpang Tindih)

Sebagian A adalah B → Lingkaran A dan B bersinggungan

Contoh:

  • Sebagian mahasiswa adalah atlet
  • Lingkaran "mahasiswa" dan "atlet" bertumpang tindih

4. Equivalent (Sama)

Semua A adalah B DAN semua B adalah A → Satu lingkaran

Contoh:

  • Segitiga sama sisi adalah segitiga dengan tiga sisi sama panjang
  • Hanya perlu satu lingkaran

Cara Menggambar Diagram Venn

Langkah 1: Identifikasi Kategori

Tentukan berapa banyak kategori yang disebutkan (biasanya 2-3).

Langkah 2: Gambar Lingkaran

  • Untuk 2 kategori: Gambar 2 lingkaran
  • Untuk 3 kategori: Gambar 3 lingkaran bertumpang tindih

Langkah 3: Tandai Informasi

  • Gunakan arsir untuk area kosong
  • Gunakan X untuk area yang pasti ada isinya
  • Biarkan kosong untuk area yang tidak pasti

Langkah 4: Tarik Kesimpulan

Lihat area mana yang pasti terisi, pasti kosong, atau tidak pasti.

Contoh Penggunaan Diagram Venn

Contoh 1: Silogisme Sederhana

Premis:

  • Semua burung memiliki sayap
  • Merpati adalah burung

Gambar:

  • Lingkaran besar "Memiliki sayap"
  • Lingkaran sedang "Burung" di dalam "Memiliki sayap"
  • Lingkaran kecil "Merpati" di dalam "Burung"

Kesimpulan: Merpati pasti memiliki sayap ✓

Contoh 2: Silogisme Kompleks

Premis:

  • Tidak ada reptil yang menyusui
  • Sebagian hewan peliharaan adalah reptil

Gambar:

  • Lingkaran "Reptil" dan "Menyusui" terpisah
  • Lingkaran "Hewan peliharaan" tumpang tindih dengan "Reptil"

Kesimpulan yang valid:

  • Sebagian hewan peliharaan tidak menyusui ✓

Contoh 3: Tiga Kategori

Premis:

  • Semua dokter adalah profesional
  • Sebagian profesional adalah milyuner
  • Budi adalah dokter

Gambar:

  • Lingkaran "Dokter" sepenuhnya dalam "Profesional"
  • Lingkaran "Milyuner" tumpang tindih dengan "Profesional"
  • X di dalam "Dokter" untuk Budi

Kesimpulan yang TIDAK VALID:

  • Budi adalah milyuner ✗ (Budi mungkin atau mungkin tidak milyuner)

Tips Menggunakan Diagram Venn

  1. Gambar dengan rapi agar tidak membingungkan
  2. Mulai dari pernyataan universal (semua, tidak ada)
  3. Tandai pernyataan partikular (sebagian) dengan X
  4. Arsir area yang pasti kosong sesuai premis
  5. Jangan membuat asumsi di luar informasi yang diberikan
  6. Fokus pada area tumpang tindih untuk kesimpulan
  7. Periksa semua kemungkinan sebelum menarik kesimpulan

Latihan Soal Diagram Venn

Soal 1:

  • Semua matematikawan adalah logis
  • Tidak ada seniman yang logis

Manakah yang PASTI BENAR?

A. Tidak ada matematikawan yang seniman B. Semua yang logis adalah matematikawan C. Sebagian seniman adalah matematikawan D. Tidak ada yang logis E. Semua seniman tidak logis

Pembahasan: Jawaban: A

Diagram:

  • "Matematikawan" dalam "Logis"
  • "Seniman" terpisah dari "Logis"
  • Maka "Matematikawan" dan "Seniman" pasti terpisah

Soal 2:

  • Sebagian mahasiswa adalah atlet
  • Semua atlet rajin berlatih
  • Andi adalah mahasiswa

Manakah yang TIDAK PASTI BENAR?

A. Andi mungkin atlet B. Andi mungkin rajin berlatih C. Sebagian mahasiswa rajin berlatih D. Andi pasti rajin berlatih E. Ada mahasiswa yang rajin berlatih

Pembahasan: Jawaban: D

Andi adalah mahasiswa, tetapi tidak disebutkan apakah dia atlet atau bukan. Jadi dia TIDAK PASTI rajin berlatih.


BAB 8: ANALOGI

Pengertian Analogi

Analogi adalah perbandingan antara dua hal yang memiliki kesamaan hubungan atau pola. Dalam TPA, soal analogi menguji kemampuan mengenali hubungan dan menerapkannya pada pasangan kata lain.

Format Soal Analogi

A : B = C : ?

Artinya: Hubungan A dengan B sama dengan hubungan C dengan...?

Jenis-Jenis Hubungan Analogi

1. Fungsi/Kegunaan

Objek dengan fungsinya.

Contoh:

  • Pisau : Memotong = Palu : Memukul
  • Kamera : Memotret = Mikroskop : Memperbesar

2. Bagian-Keseluruhan

Bagian dari sesuatu dengan keseluruhannya.

Contoh:

  • Roda : Mobil = Layar : Komputer
  • Halaman : Buku = Adegan : Film

3. Sebab-Akibat

Penyebab dengan akibatnya.

Contoh:

  • Hujan : Basah = Api : Panas
  • Belajar : Pintar = Olahraga : Sehat

4. Jenis-Kategori

Sesuatu dengan kategorinya.

Contoh:

  • Mawar : Bunga = Harimau : Mamalia
  • Jazz : Musik = Akuarel : Lukisan

5. Sinonim (Persamaan Kata)

Kata dengan padanan maknanya.

Contoh:

  • Besar : Raksasa = Kecil : Mungil
  • Cerdas : Pintar = Bodoh : Dungu

6. Antonim (Lawan Kata)

Kata dengan lawan maknanya.

Contoh:

  • Terang : Gelap = Panas : Dingin
  • Rajin : Malas = Berani : Takut

7. Lokasi/Tempat

Sesuatu dengan tempatnya.

Contoh:

  • Dokter : Rumah Sakit = Guru : Sekolah
  • Hakim : Pengadilan = Pilot : Pesawat

8. Bahan-Produk

Bahan dasar dengan hasil produksinya.

Contoh:

  • Kayu : Meja = Kain : Baju
  • Tepung : Roti = Susu : Keju

9. Alat-Profesi

Alat kerja dengan profesinya.

Contoh:

  • Stetoskop : Dokter = Palu : Hakim
  • Kuas : Pelukis = Kamera : Fotografer

10. Tingkat Intensitas

Kata dengan tingkat yang lebih tinggi/rendah.

Contoh:

  • Hangat : Panas = Sejuk : Dingin
  • Suka : Cinta = Takut : Fobia

Strategi Mengerjakan Soal Analogi

Langkah 1: Identifikasi Hubungan

Tentukan dengan tepat hubungan antara pasangan kata pertama.

Contoh: Dokter : Rumah Sakit Hubungan: Tempat kerja/lokasi

Langkah 2: Buat Kalimat

Buat kalimat sederhana yang menghubungkan kedua kata.

Contoh: "Dokter bekerja di Rumah Sakit"

Langkah 3: Terapkan Pola

Gunakan pola kalimat yang sama untuk kata ketiga.

Contoh: "Guru bekerja di...?" → Sekolah

Langkah 4: Verifikasi

Periksa apakah hubungannya benar-benar sama.

Tips Khusus Analogi

  1. Jangan tertipu kesamaan superfisial - fokus pada hubungan, bukan kemiripan kata
  2. Perhatikan urutan - A:B harus sama polanya dengan C:D
  3. Pertimbangkan konteks - satu kata bisa punya banyak makna
  4. Eliminasi yang tidak masuk akal - singkirkan jawaban yang jelas salah
  5. Konsisten dengan jenis hubungan - jangan mencampur jenis hubungan
  6. Waspadai jebakan - pilihan yang "kelihatannya" benar

Jebakan Umum dalam Soal Analogi

Jebakan 1: Hubungan Terbalik

Contoh: Ayah : Anak = Guru : ?

  • Jawaban salah: Murid (terbalik)
  • Jawaban benar: Sekolah (lokasi)

Jebakan 2: Asosiasi Lemah

Contoh: Buku : Perpustakaan = Obat : ?

  • Jawaban salah: Dokter (hanya berasosiasi)
  • Jawaban benar: Apotek (tempat penyimpanan)

Jebakan 3: Spesifisitas Berbeda

Contoh: Mawar : Bunga = Poodle : ?

  • Jawaban salah: Hewan (terlalu umum)
  • Jawaban benar: Anjing (sama spesifik)

Latihan Soal Analogi

Soal 1: Pensil : Menulis = Gergaji : ?

A. Kayu B. Tukang C. Memotong D. Bengkel E. Tajam

Pembahasan: Jawaban: C

Hubungan: Alat dengan fungsinya

  • Pensil digunakan untuk Menulis
  • Gergaji digunakan untuk Memotong

Soal 2: Akar : Pohon = Fondasi : ?

A. Rumah B. Semen C. Bangunan D. Tanah E. Kuat

Pembahasan: Jawaban: C

Hubungan: Bagian dasar/penopang dari keseluruhan

  • Akar adalah penopang Pohon
  • Fondasi adalah penopang Bangunan

Soal 3: Lapar : Makan = Haus : ?

A. Air B. Minum C. Kering D. Panas E. Tenggorokan

Pembahasan: Jawaban: B

Hubungan: Kebutuhan dengan tindakan pemenuhannya

  • Lapar dipenuhi dengan Makan
  • Haus dipenuhi dengan Minum

Soal 4: Penulis : Novel = Komposer : ?

A. Musik B. Piano C. Konser D. Simfoni E. Not balok

Pembahasan: Jawaban: D

Hubungan: Profesi dengan karya spesifiknya

  • Penulis menciptakan Novel
  • Komposer menciptakan Simfoni (Bukan "Musik" karena terlalu umum)

Soal 5: Embargo : Perdagangan = Boikot : ?

A. Protes B. Pembelian C. Politik D. Larangan E. Negara

Pembahasan: Jawaban: B

Hubungan: Tindakan penolakan terhadap aktivitas

  • Embargo menolak Perdagangan
  • Boikot menolak Pembelian

BAB 9: DERET DAN POLA

Pengertian Deret

Deret adalah rangkaian angka atau huruf yang disusun berdasarkan pola tertentu. Soal deret menguji kemampuan mengenali pola dan memprediksi elemen berikutnya.

Jenis-Jenis Deret Angka

1. Deret Aritmatika

Selisih antar angka tetap (ditambah/dikurang bilangan sama).

Contoh:

  • 2, 5, 8, 11, 14, ?
  • Pola: +3
  • Jawaban: 17

Contoh 2:

  • 50, 45, 40, 35, ?
  • Pola: -5
  • Jawaban: 30

2. Deret Geometri

Rasio antar angka tetap (dikali/dibagi bilangan sama).

Contoh:

  • 3, 6, 12, 24, ?
  • Pola: ×2
  • Jawaban: 48

Contoh 2:

  • 128, 64, 32, 16, ?
  • Pola: ÷2
  • Jawaban: 8

3. Deret Kuadrat

Berdasarkan bilangan kuadrat (n²).

Contoh:

  • 1, 4, 9, 16, 25, ?
  • Pola: 1², 2², 3², 4², 5², 6²
  • Jawaban: 36

Contoh 2:

  • 4, 9, 16, 25, 36, ?
  • Pola: 2², 3², 4², 5², 6², 7²
  • Jawaban: 49

4. Deret Kubik

Berdasarkan bilangan kubik (n³).

Contoh:

  • 1, 8, 27, 64, ?
  • Pola: 1³, 2³, 3³, 4³, 5³
  • Jawaban: 125

5. Deret Fibonacci

Setiap angka adalah jumlah dua angka sebelumnya.

Contoh:

  • 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, ?
  • Pola: 1+1=2, 1+2=3, 2+3=5, 3+5=8, 5+8=13, 8+13=21
  • Jawaban: 21

6. Deret Campuran (Loncat)

Dua atau lebih pola bergantian.

Contoh:

  • 2, 5, 4, 7, 6, 9, ?
  • Pola: +3, -1, +3, -1, +3, -1
  • Jawaban: 8

Contoh 2:

  • 1, 2, 4, 7, 11, 16, ?
  • Pola: +1, +2, +3, +4, +5, +6
  • Jawaban: 22

7. Deret Ganda

Terdiri dari dua deret yang berselang-seling.

Contoh:

  • 3, 7, 6, 14, 12, 28, ?
  • Deret 1: 3, 6, 12, ? (×2)
  • Deret 2: 7, 14, 28 (×2)
  • Jawaban: 24

8. Deret Operasi Campuran

Kombinasi operasi berbeda.

Contoh:

  • 2, 4, 8, 10, 20, 22, ?
  • Pola: ×2, +2, ×2, +2, ×2, +2
  • Jawaban: 44

Jenis-Jenis Deret Huruf

1. Deret Huruf Berurutan

Mengikuti urutan alfabet.

Contoh:

  • A, C, E, G, ?
  • Pola: Loncat 1 huruf
  • Jawaban: I

Contoh 2:

  • B, E, H, K, ?
  • Pola: Loncat 2 huruf
  • Jawaban: N

2. Deret Huruf Mundur

Mundur dalam urutan alfabet.

Contoh:

  • Z, X, V, T, ?
  • Pola: Mundur 2 huruf
  • Jawaban: R

3. Deret Huruf Campuran

Kombinasi maju dan mundur.

Contoh:

  • A, Z, C, X, E, V, ?
  • Deret 1: A, C, E, G (maju 2)
  • Deret 2: Z, X, V, T (mundur 2)
  • Jawaban: G

4. Deret Huruf dengan Angka

Kombinasi huruf dan angka.

Contoh:

  • A1, B2, C3, D4, ?
  • Pola: Huruf +1, Angka +1
  • Jawaban: E5

Strategi Mengerjakan Soal Deret

Langkah 1: Cari Selisih/Rasio

Hitung selisih atau rasio antar angka berturutan.

Contoh: 5, 8, 11, 14, ?

  • 8-5=3
  • 11-8=3
  • 14-11=3
  • Pola: +3
  • Jawaban: 17

Langkah 2: Cek Selisih dari Selisih

Jika selisih tidak konstan, cek selisih dari selisih.

Contoh: 2, 3, 5, 8, 12, ?

  • Selisih: 1, 2, 3, 4
  • Selisih bertambah 1
  • Selisih berikutnya: 5
  • Jawaban: 17

Langkah 3: Pertimbangkan Operasi Lain

Coba perkalian, pembagian, kuadrat, dll.

Langkah 4: Cek Pola Loncat

Periksa apakah ada dua deret yang berselang-seling.

Langkah 5: Verifikasi Pola

Pastikan pola berlaku untuk semua angka dalam deret.

Tips Khusus Deret

  1. Mulai dari yang sederhana - coba +, -, ×, ÷ dulu
  2. Jangan terburu-buru - periksa semua kemungkinan
  3. Catat selisih di samping soal untuk melihat pola
  4. Waspadai deret ganda - tandai angka ganjil dan genap
  5. Ingat deret khusus - Fibonacci, kuadrat, kubik
  6. Latih pengenalan pola - semakin banyak latihan, semakin cepat
  7. Eliminasi yang tidak masuk akal - jika angka terlalu besar/kecil

Latihan Soal Deret

Soal 1: 3, 6, 12, 24, 48, ?

A. 72 B. 84 C. 96 D. 108 E. 120

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: ×2

  • 3 × 2 = 6
  • 6 × 2 = 12
  • 12 × 2 = 24
  • 24 × 2 = 48
  • 48 × 2 = 96

Soal 2: 1, 4, 9, 16, 25, 36, ?

A. 42 B. 45 C. 49 D. 56 E. 64

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: n² (bilangan kuadrat)

  • 1² = 1
  • 2² = 4
  • 3² = 9
  • 4² = 16
  • 5² = 25
  • 6² = 36
  • 7² = 49

Soal 3: 2, 6, 3, 9, 6, 18, ?

A. 9 B. 12 C. 15 D. 21 E. 36

Pembahasan: Jawaban: A

Pola deret ganda:

  • Deret 1 (posisi ganjil): 2, 3, 6, 9 (×3, ÷2, ×3, ÷2)
  • Deret 2 (posisi genap): 6, 9, 18 (×3)

Atau bisa dilihat: ×3, ÷2, ×3, ÷2, ×3, ÷2

  • 2 × 3 = 6
  • 6 ÷ 2 = 3
  • 3 × 3 = 9
  • 9 ÷ 2 = 4,5... tidak cocok

Pola yang benar: ×3, -3, ×3, -3, ×3, -3

  • 2 × 3 = 6
  • 6 - 3 = 3
  • 3 × 3 = 9
  • 9 - 3 = 6
  • 6 × 3 = 18
  • 18 - 9 = 9

Soal 4: A, D, G, J, M, ?

A. N B. O C. P D. Q E. R

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: Loncat 2 huruf

  • A (1) → D (4) → G (7) → J (10) → M (13) → P (16)
  • +3 setiap kali

Soal 5: 100, 50, 25, 12.5, ?

A. 5.25 B. 6.25 C. 7.5 D. 10 E. 12.5

Pembahasan: Jawaban: B

Pola: ÷2

  • 100 ÷ 2 = 50
  • 50 ÷ 2 = 25
  • 25 ÷ 2 = 12.5
  • 12.5 ÷ 2 = 6.25

BAB 10: SOAL CERITA LOGIKA

Pengertian

Soal cerita logika menguji kemampuan memecahkan masalah berdasarkan informasi yang diberikan dalam bentuk narasi. Memerlukan kemampuan analisis, deduksi, dan pemecahan masalah sistematis.

Jenis-Jenis Soal Cerita Logika

1. Perbandingan dan Urutan

Menentukan urutan atau perbandingan berdasarkan petunjuk.

Contoh: Lima orang (A, B, C, D, E) berbaris.

  • A berada di depan B
  • C berada di belakang D
  • B berada di depan C
  • D berada di antara A dan B

Urutan dari depan ke belakang?

Pembahasan:

  • A di depan B: A ... B
  • B di depan C: A ... B ... C
  • D antara A dan B: A ... D ... B ... C
  • C di belakang D: ✓ (sudah sesuai)

Jawaban: A, D, B, C, E

2. Jadwal dan Waktu

Menentukan waktu atau urutan kejadian.

Contoh: Rapat dimulai jam 14.00 dan berlangsung 2,5 jam. Ada istirahat 15 menit di tengah rapat. Kapan rapat selesai?

Pembahasan:

  • Mulai: 14.00
  • Durasi: 2,5 jam = 2 jam 30 menit
  • Istirahat: 15 menit (sudah termasuk dalam durasi atau tambahan?)
  • Jika istirahat TAMBAHAN: 14.00 + 2:30 + 0:15 = 16:45
  • Jika istirahat TERMASUK: 14.00 + 2:30 = 16:30

(Perlu kejelasan soal, biasanya istirahat TERMASUK dalam durasi total)

3. Hubungan Keluarga

Menentukan hubungan kekerabatan.

Contoh:

  • Ibu dari A adalah kakak dari B
  • C adalah anak dari B
  • Apa hubungan A dan C?

Pembahasan:

  • Ibu A = Kakak B → A adalah keponakan B
  • C = Anak B
  • Maka A dan C adalah sepupu

4. Distribusi dan Alokasi

Membagi atau mengalokasikan sesuatu.

Contoh: 12 buku akan dibagikan kepada 3 anak. Anak pertama mendapat 2 kali lipat anak kedua. Anak ketiga mendapat 2 buku lebih banyak dari anak kedua. Berapa buku yang didapat masing-masing?

Pembahasan: Misalkan anak kedua = x

  • Anak pertama = 2x
  • Anak ketiga = x + 2
  • Total: 2x + x + (x+2) = 12
  • 4x + 2 = 12
  • 4x = 10
  • x = 2,5

Tidak bulat, berarti ada kesalahan asumsi atau soal.

Coba lagi dengan asumsi berbeda:

  • Anak kedua = 2
  • Anak pertama = 4
  • Anak ketiga = 4
  • Total = 10 (tidak sesuai)

Atau:

  • Anak kedua = 2
  • Anak pertama = 4
  • Anak ketiga = 4 Tetap tidak pas.

5. Logika Kondisional

Menggunakan pernyataan "jika-maka".

Contoh:

  • Jika hujan, maka Andi tidak pergi
  • Jika Andi tidak pergi, maka proyek tertunda
  • Proyek tidak tertunda

Apa yang bisa disimpulkan?

Pembahasan: Menggunakan Modus Tollens:

  • Proyek tidak tertunda → Andi pergi
  • Andi pergi → Tidak hujan

Kesimpulan: Tidak hujan

6. Teka-Teki Logika

Kombinasi berbagai petunjuk untuk menemukan solusi.

Contoh: Tiga orang (Budi, Citra, Doni) memiliki profesi berbeda (Dokter, Guru, Insinyur):

  • Yang memakai kacamata bukan Guru
  • Budi tidak memakai kacamata
  • Citra bukan Dokter
  • Doni adalah Guru

Siapa Dokter?

Pembahasan:

  • Doni = Guru
  • Budi tidak kacamata, yang kacamata bukan Guru → Yang kacamata Dokter atau Insinyur
  • Citra bukan Dokter → Citra = Insinyur
  • Maka Budi = Dokter

Strategi Mengerjakan Soal Cerita

Langkah 1: Baca Dengan Teliti

Baca seluruh soal sebelum menjawab. Jangan terburu-buru.

Langkah 2: Catat Informasi Penting

Tulis fakta-fakta kunci. Gunakan simbol atau singkatan.

Langkah 3: Visualisasikan

Buat diagram, tabel, atau gambar jika perlu.

Contoh untuk soal urutan:

[ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ]

Contoh untuk soal hubungan:

    A
   / \
  B   C

Langkah 4: Eliminasi Sistematis

Singkirkan kemungkinan yang bertentangan dengan fakta.

Langkah 5: Verifikasi Jawaban

Periksa apakah jawaban konsisten dengan semua informasi.

Tips Khusus Soal Cerita

  1. Buat tabel atau matriks untuk soal yang kompleks
  2. Gunakan simbol untuk mempercepat (✓, ✗, ?, →)
  3. Identifikasi kata kunci: "semua", "beberapa", "tidak ada", "hanya", "kecuali"
  4. Jangan membuat asumsi di luar yang disebutkan
  5. Kerjakan step by step - jangan loncat-loncat
  6. Cross-check setiap kesimpulan dengan fakta awal
  7. Perhatikan negasi - "tidak", "bukan", "kecuali"

Latihan Soal Cerita Logika

Soal 1: Empat teman (Ani, Budi, Citra, Deni) duduk melingkar.

  • Ani di sebelah kanan Budi
  • Citra berhadapan dengan Budi
  • Deni tidak di sebelah Ani

Siapa yang duduk di sebelah kiri Budi?

A. Ani B. Citra C. Deni D. Tidak dapat ditentukan E. Ani dan Deni

Pembahasan: Jawaban: C

Visualisasi (melingkar):

  • Budi - Ani (Ani di kanan Budi)
  • Citra berhadapan Budi
  • Maka urutan: Budi - Ani - Citra - Deni (melingkar)
  • Di sebelah kiri Budi: Deni

Soal 2: Dalam suatu tes:

  • Nilai Andi lebih tinggi dari Budi
  • Nilai Citra lebih rendah dari Budi
  • Nilai Deni sama dengan Andi

Urutan nilai dari tertinggi?

A. Andi = Deni > Budi > Citra B. Deni > Andi > Budi > Citra C. Andi > Deni > Citra > Budi D. Budi > Andi = Deni > Citra E. Andi = Deni > Citra > Budi

Pembahasan: Jawaban: A

  • Andi > Budi
  • Citra < Budi → Budi > Citra
  • Deni = Andi
  • Maka: Andi = Deni > Budi > Citra

Soal 3: Lima mobil (A, B, C, D, E) dalam perlombaan:

  • Mobil C finish sebelum D tapi setelah A
  • Mobil B finish setelah E
  • Mobil E finish sebelum C
  • Mobil D bukan terakhir

Urutan finish?

A. A-E-C-D-B B. A-C-E-D-B C. E-A-C-D-B D. A-E-C-B-D E. A-C-E-B-D

Pembahasan: Jawaban: A

Dari petunjuk:

  • A ... C ... D
  • E ... B (E lebih dulu)
  • E ... C
  • D bukan terakhir → B terakhir

Gabungkan:

  • A harus sebelum C
  • E harus sebelum C dan B
  • C sebelum D
  • D sebelum B

Urutan: A - E - C - D - B


BAB 11: TIPS DAN TRIK KHUSUS

Tips Manajemen Waktu

1. Alokasi Waktu Per Soal

  • Total waktu untuk penalaran logika: ~30-40 menit
  • Jumlah soal: ~20-30 soal
  • Waktu per soal: 1-2 menit maksimal

2. Strategi Three-Pass

Pass 1 (15-20 menit): Kerjakan soal mudah

  • Langsung jawab yang bisa dijawab cepat
  • Tandai soal sulit dengan tanda khusus
  • Target: 50-60% soal selesai

Pass 2 (10-15 menit): Soal sedang

  • Kerjakan soal yang butuh sedikit perhitungan
  • Gunakan eliminasi untuk mempercepat
  • Target: 30-40% soal tambahan selesai

Pass 3 (5-10 menit): Soal sulit dan review

  • Kerjakan soal yang ditandai
  • Review jawaban jika ada waktu
  • Tebak educated untuk yang belum terjawab

3. Jangan Terjebak

  • Jika stuck >2 menit → skip
  • Kembali nanti jika ada waktu
  • Lebih baik dapat poin dari soal lain

Teknik Eliminasi Cepat

1. Eliminasi yang Absurd

Singkirkan jawaban yang jelas tidak masuk akal.

Contoh: Jika semua A adalah B, dan tidak ada B yang C, maka...

  • Eliminasi: "Semua A adalah C" (jelas salah)

2. Eliminasi Ekstrem

Hati-hati dengan pilihan yang menggunakan kata absolut tanpa dasar kuat.

Kata-kata ekstrem:

  • Semua, tidak ada, pasti, selalu, tidak pernah
  • Biasanya salah jika tidak ada bukti kuat

Kata-kata moderat:

  • Sebagian, mungkin, kadang, umumnya
  • Lebih sering benar

3. Eliminasi Komparatif

Bandingkan pilihan jawaban satu sama lain.

Mengenali Pola Soal

Pola 1: Soal Jebakan Logika Terbalik

Ciri:

  • Terlihat benar tapi strukturnya salah
  • Kesimpulan dari premis yang insufficient

Contoh:

  • Semua kucing mamalia
  • Ini mamalia
  • Jadi ini kucing ✗ (SALAH - bisa saja anjing)

Pola 2: Informasi Berlebih

Ciri:

  • Banyak informasi yang sebenarnya tidak relevan
  • Mengalihkan fokus dari inti masalah

Strategi:

  • Identifikasi informasi yang benar-benar diperlukan
  • Abaikan detail yang tidak relevan

Pola 3: Pertanyaan Negatif

Ciri:

  • Menanyakan yang "TIDAK benar" atau "KECUALI"
  • Mudah terlewat jika tidak teliti

Strategi:

  • Highlight atau lingkari kata "TIDAK"
  • Cari jawaban yang salah, bukan yang benar

Teknik Visualisasi

1. Diagram untuk Silogisme

Selalu gunakan diagram Venn untuk soal silogisme kompleks.

2. Tabel untuk Perbandingan

| Nama | Usia | Pekerjaan | Kota |
|------|------|-----------|------|
| A    | ?    | Dokter    | ?    |
| B    | 25   | ?         | Solo |

3. Garis Waktu untuk Urutan

Pagi -----> Siang -----> Sore -----> Malam
[A]          [B]         [C]         [D]

4. Pohon Keputusan

         Start
        /     \
    Ya /       \ Tidak
      /         \
   [A]          [B]

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

1. Terburu-buru Membaca

Akibat: Salah memahami soal Solusi: Baca minimal 2 kali, terutama untuk soal panjang

2. Overthinking

Akibat: Waktu habis, stress meningkat Solusi: Jika sudah 90% yakin, pilih dan lanjut

3. Mengubah Jawaban Tanpa Alasan Kuat

Fakta: First instinct seringkali benar Solusi: Hanya ubah jika menemukan kesalahan jelas

4. Membuat Asumsi Sendiri

Akibat: Jawaban berdasarkan info yang tidak ada Solusi: Hanya gunakan informasi yang eksplisit diberikan

5. Tidak Menandai Soal Sulit

Akibat: Lupa kembali mengerjakan Solusi: Buat sistem marking yang konsisten

6. Panik Saat Menemui Soal Sulit

Akibat: Konsentrasi buyar, performa menurun Solusi: Tarik napas, skip dulu, kembali kemudian

Mental dan Psikologis

Sebelum Tes

  1. Tidur Cukup

    • Minimal 7-8 jam sebelum tes
    • Hindari begadang untuk belajar
    • Otak butuh istirahat untuk optimal
  2. Sarapan Sehat

    • Karbohidrat kompleks untuk energi
    • Protein untuk konsentrasi
    • Hindari makanan berat yang bikin ngantuk
  3. Datang Lebih Awal

    • 30-45 menit sebelum tes
    • Cek lokasi, aklimatisasi ruangan
    • Tenangkan diri, relaksasi

Saat Tes

  1. Positive Self-Talk

    • "Saya sudah persiapan dengan baik"
    • "Saya bisa mengerjakan ini"
    • Hindari pikiran negatif
  2. Teknik Pernapasan

    • Tarik napas dalam 4 detik
    • Tahan 4 detik
    • Hembuskan 4 detik
    • Ulangi 3 kali saat stress
  3. Focus on Present

    • Fokus pada soal yang sedang dikerjakan
    • Jangan pikirkan soal sebelumnya
    • Jangan khawatir soal berikutnya

Strategi Tebakan Cerdas (Educated Guess)

Jika terpaksa menebak (karena waktu hampir habis):

1. Eliminasi Dulu

Singkirkan 2-3 pilihan yang jelas salah, kemudian tebak dari sisanya.

2. Pilih yang Moderat

Jawaban ekstrem (menggunakan "semua", "tidak pernah") cenderung salah.

3. Perhatikan Pola Jawaban

Jika ragu antara dua pilihan, lihat pola jawaban sebelumnya (hindari terlalu banyak pilihan yang sama berturut-turut, meski ini tidak selalu akurat).

4. Pertimbangan Risiko

  • Benar: +4 poin
  • Salah: -1 poin
  • Kosong: 0 poin

Kapan menebak?

  • Jika bisa eliminasi minimal 2 pilihan → TEBAK
  • Jika sama sekali tidak tahu → KOSONGKAN (lebih aman)

Kalkulasi:

  • Probabilitas benar jika tebak dari 3 sisa = 33%
  • Expected value = (0.33 × 4) + (0.67 × -1) = 1.32 - 0.67 = 0.65 (positif)
  • Kesimpulan: Worth it untuk menebak setelah eliminasi

Teknik Khusus Per Jenis Soal

Untuk Silogisme:

  • Selalu gambar diagram Venn
  • Fokus pada term tengah
  • Ingat aturan distribusi

Untuk Analogi:

  • Buat kalimat hubungan
  • Pastikan spesifisitas sama
  • Jangan tertipu asosiasi lemah

Untuk Deret:

  • Tulis selisih di samping
  • Cek pola ganda (genap-ganjil)
  • Ingat deret khusus (Fibonacci, kuadrat)

Untuk Soal Cerita:

  • Buat tabel atau diagram
  • Eliminasi sistematis
  • Verifikasi dengan semua petunjuk

BAB 12: LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN

SET A - SILOGISME (10 Soal)

Soal 1:

  • Semua penyanyi profesional berlatih vokal
  • Beberapa penyanyi profesional adalah penulis lagu
  • Kesimpulan yang PASTI BENAR:

A. Semua penulis lagu berlatih vokal B. Beberapa penulis lagu berlatih vokal C. Tidak ada penulis lagu yang berlatih vokal D. Semua yang berlatih vokal adalah penyanyi E. Tidak dapat disimpulkan

Pembahasan: Jawaban: B

  • Semua penyanyi profesional → berlatih vokal
  • Beberapa penyanyi profesional → penulis lagu
  • Maka: Beberapa penulis lagu (yang merupakan penyanyi profesional) → berlatih vokal

Soal 2:

  • Tidak ada reptil yang menyusui
  • Semua buaya adalah reptil
  • Kesimpulan yang VALID:

A. Semua buaya adalah hewan B. Tidak ada buaya yang menyusui C. Sebagian buaya menyusui D. Buaya bukan reptil E. Reptil adalah mamalia

Pembahasan: Jawaban: B

  • Tidak ada reptil → menyusui
  • Semua buaya → reptil
  • Maka: Tidak ada buaya → menyusui (VALID)

Soal 3:

  • Semua mahasiswa yang lulus harus mengerjakan tugas akhir
  • Andi tidak mengerjakan tugas akhir
  • Kesimpulan yang TEPAT:

A. Andi pasti tidak lulus B. Andi mungkin tidak lulus C. Andi bukan mahasiswa D. Andi sudah lulus E. Andi sedang mengerjakan

Pembahasan: Jawaban: A

Modus Tollens:

  • Jika lulus → harus mengerjakan TA
  • Andi tidak mengerjakan TA
  • Maka: Andi tidak lulus (PASTI)

Soal 4:

  • Sebagian dokter adalah peneliti
  • Semua peneliti membaca jurnal ilmiah
  • Kesimpulan yang BENAR:

A. Semua dokter membaca jurnal ilmiah B. Sebagian dokter membaca jurnal ilmiah C. Tidak ada dokter yang membaca jurnal D. Semua yang membaca jurnal adalah dokter E. Tidak ada peneliti yang dokter

Pembahasan: Jawaban: B

  • Sebagian dokter → peneliti
  • Semua peneliti → membaca jurnal
  • Maka: Sebagian dokter (yang peneliti) → membaca jurnal

Soal 5:

  • Jika tidak hujan, maka lapangan dipakai
  • Lapangan tidak dipakai
  • Kesimpulan:

A. Tidak hujan B. Hujan C. Lapangan rusak D. Tidak dapat disimpulkan E. Lapangan sedang diperbaiki

Pembahasan: Jawaban: B

Modus Tollens:

  • Jika tidak hujan → lapangan dipakai
  • Lapangan tidak dipakai
  • Maka: Hujan

SET B - ANALOGI (10 Soal)

Soal 6: PILOT : PESAWAT = NAHKODA : ?

A. Kapal B. Laut C. Pelabuhan D. Awak E. Kompas

Pembahasan: Jawaban: A

Hubungan: Profesi dengan kendaraan yang dikemudikan

  • Pilot mengemudikan Pesawat
  • Nahkoda mengemudikan Kapal

Soal 7: LAPAR : MAKAN = LELAH : ?

A. Tidur B. Istirahat C. Berbaring D. Mengantuk E. Lemah

Pembahasan: Jawaban: B

Hubungan: Kondisi dengan tindakan penyelesaiannya

  • Lapar diselesaikan dengan Makan
  • Lelah diselesaikan dengan Istirahat (Tidur terlalu spesifik, Istirahat lebih umum dan tepat)

Soal 8: PERPUSTAKAAN : BUKU = MUSEUM : ?

A. Pengunjung B. Sejarah C. Artefak D. Pameran E. Gedung

Pembahasan: Jawaban: C

Hubungan: Tempat dengan isi koleksinya

  • Perpustakaan mengoleksi Buku
  • Museum mengoleksi Artefak

Soal 9: AKAR : POHON = FONDASI : ?

A. Rumah B. Semen C. Bangunan D. Basement E. Tanah

Pembahasan: Jawaban: C

Hubungan: Bagian dasar/penopang dengan keseluruhan

  • Akar menopang Pohon
  • Fondasi menopang Bangunan (Bangunan lebih umum daripada Rumah)

Soal 10: TERMOMETER : SUHU = BAROMETER : ?

A. Udara B. Tekanan C. Cuaca D. Angin E. Iklim

Pembahasan: Jawaban: B

Hubungan: Alat ukur dengan yang diukur

  • Termometer mengukur Suhu
  • Barometer mengukur Tekanan (udara)

SET C - DERET (10 Soal)

Soal 11: 5, 10, 20, 40, 80, ?

A. 120 B. 140 C. 160 D. 180 E. 200

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: ×2

  • 5 × 2 = 10
  • 10 × 2 = 20
  • 20 × 2 = 40
  • 40 × 2 = 80
  • 80 × 2 = 160

Soal 12: 1, 1, 2, 3, 5, 8, ?

A. 11 B. 12 C. 13 D. 14 E. 15

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: Fibonacci (jumlah dua angka sebelumnya)

  • 1 + 1 = 2
  • 1 + 2 = 3
  • 2 + 3 = 5
  • 3 + 5 = 8
  • 5 + 8 = 13

Soal 13: 2, 5, 4, 7, 6, 9, ?

A. 7 B. 8 C. 9 D. 10 E. 11

Pembahasan: Jawaban: B

Pola: +3, -1, +3, -1, +3, -1

  • 2 + 3 = 5
  • 5 - 1 = 4
  • 4 + 3 = 7
  • 7 - 1 = 6
  • 6 + 3 = 9
  • 9 - 1 = 8

Soal 14: A, C, F, J, O, ?

A. S B. T C. U D. V E. W

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: Loncatan bertambah

  • A (1) → C (3): +2
  • C (3) → F (6): +3
  • F (6) → J (10): +4
  • J (10) → O (15): +5
  • O (15) → U (21): +6

Soal 15: 3, 9, 27, 81, ?

A. 162 B. 216 C. 243 D. 324 E. 405

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: ×3 atau 3ⁿ

  • 3¹ = 3
  • 3² = 9
  • 3³ = 27
  • 3⁴ = 81
  • 3⁵ = 243

SET D - SOAL CERITA LOGIKA (10 Soal)

Soal 16: Empat teman (Ani, Budi, Citra, Deni) memiliki pekerjaan berbeda (Guru, Dokter, Arsitek, Pengacara):

  • Ani bukan Dokter
  • Budi adalah Guru
  • Citra bukan Arsitek
  • Deni bukan Pengacara

Siapa yang Arsitek?

A. Ani B. Budi C. Citra D. Deni E. Tidak dapat ditentukan

Pembahasan: Jawaban: A

  • Budi = Guru
  • Deni ≠ Pengacara → Deni = Dokter atau Arsitek
  • Ani ≠ Dokter → Ani = Guru, Arsitek, atau Pengacara
  • Citra ≠ Arsitek → Citra = Guru, Dokter, atau Pengacara
  • Karena Budi = Guru, maka sisa: Dokter, Arsitek, Pengacara
  • Ani ≠ Dokter
  • Citra ≠ Arsitek
  • Deni ≠ Pengacara
  • Maka: Ani = Arsitek atau Pengacara
  • Citra = Dokter atau Pengacara
  • Deni = Dokter atau Arsitek

Jika Deni = Dokter, maka:

  • Ani & Citra sisanya Arsitek & Pengacara
  • Citra ≠ Arsitek → Citra = Pengacara
  • Ani = Arsitek ✓

Soal 17: Dalam lomba lari:

  • Andi finish sebelum Budi
  • Citra finish setelah Budi tapi sebelum Deni
  • Edi finish paling akhir
  • Andi bukan juara 1

Siapa juara 1?

A. Andi B. Budi C. Citra D. Deni E. Tidak dapat ditentukan

Pembahasan: Jawaban: E

Urutan yang pasti:

  • Andi > Budi > Citra > Deni > Edi
  • Tetapi Andi bukan juara 1
  • Berarti ada orang lain yang tidak disebutkan sebagai juara 1
  • Atau informasi tidak cukup

Sebenarnya jika tidak ada orang lain, maka tidak mungkin. Soal ini mungkin ada kesalahan atau ada peserta lain.


Soal 18: Sebuah perpustakaan buka:

  • Senin s/d Jumat: 08.00 - 17.00
  • Sabtu: 08.00 - 12.00
  • Minggu: Tutup

Seorang pengunjung datang Kamis pukul 16.30 dan ingin meminjam buku untuk 3 hari. Kapan buku harus dikembalikan?

A. Minggu 16.30 B. Senin pagi sebelum 17.00 C. Senin 16.30 D. Selasa pagi E. Sabtu 12.00

Pembahasan: Jawaban: B

  • Pinjam: Kamis 16.30
  • 3 hari: Jumat (hari 1), Sabtu (hari 2), Minggu (hari 3)
  • Harus kembali: Senin (perpustakaan buka sampai 17.00)
  • Jawaban paling tepat: Senin sebelum 17.00

Soal 19: Tiga orang A, B, C duduk berjajar:

  • A tidak di tengah
  • B di sebelah kanan C

Urutan dari kiri ke kanan?

A. A-B-C B. B-C-A C. C-A-B D. C-B-A E. A-C-B

Pembahasan: Jawaban: D

  • B di kanan C → ...C-B...
  • A tidak di tengah → A di tepi
  • Maka: C-B-A (A di kanan) atau A-C-B (A di kiri)
  • Tapi A-C-B berarti A di tengah (salah)
  • Hanya C-B-A yang valid

Soal 20: Jika:

  • Semua yang hadir pagi membawa payung
  • Budi datang siang
  • Citra membawa payung

Kesimpulan yang PASTI BENAR?

A. Budi membawa payung B. Citra datang pagi C. Budi tidak membawa payung D. Citra tidak datang pagi E. Tidak ada yang pasti benar

Pembahasan: Jawaban: E

  • Hadir pagi → bawa payung
  • Budi datang siang (bukan pagi) → tidak bisa disimpulkan (mungkin bawa, mungkin tidak)
  • Citra bawa payung → tidak bisa disimpulkan kapan datang (bisa pagi, bisa tidak)
  • Tidak ada kesimpulan pasti

SET E - CAMPURAN (10 Soal)

Soal 21: Diagram Venn: Semua lingkaran A berada dalam lingkaran B. Sebagian lingkaran B tumpang tindih dengan lingkaran C.

Pernyataan yang PASTI BENAR:

A. Semua A adalah C B. Sebagian A mungkin C C. Tidak ada A yang C D. Semua B adalah C E. Semua C adalah B

Pembahasan: Jawaban: B

  • Semua A dalam B
  • Sebagian B tumpang tindih C
  • Maka: Sebagian A MUNGKIN berada di area B yang tumpang tindih dengan C

Soal 22: KALIMAT : KATA = SENYAWA : ?

A. Atom B. Molekul C. Unsur D. Partikel E. Elektron

Pembahasan: Jawaban: C

Hubungan: Keseluruhan tersusun dari bagian

  • Kalimat tersusun dari Kata
  • Senyawa tersusun dari Unsur

Soal 23: 64, 32, 16, 8, ?

A. 2 B. 4 C. 6 D. 8 E. 10

Pembahasan: Jawaban: B

Pola: ÷2

  • 64 ÷ 2 = 32
  • 32 ÷ 2 = 16
  • 16 ÷ 2 = 8
  • 8 ÷ 2 = 4

Soal 24: Jika hari ini Rabu, 100 hari lagi hari apa?

A. Senin B. Selasa C. Rabu D. Kamis E. Jumat

Pembahasan: Jawaban: E

  • 100 hari = 14 minggu + 2 hari (100 ÷ 7 = 14 sisa 2)
  • Rabu + 2 hari = Jumat

Soal 25:

  • Tidak ada burung yang berkaki empat
  • Merpati adalah burung
  • Kesimpulan:

A. Merpati berkaki dua B. Merpati tidak berkaki empat C. Semua burung berkaki dua D. Merpati bisa terbang E. Burung adalah hewan

Pembahasan: Jawaban: B

  • Tidak ada burung → berkaki empat
  • Merpati → burung
  • Maka: Merpati → tidak berkaki empat (PASTI)
  • (Tidak bisa disimpulkan berkaki dua, bisa juga berkaki lain)

Soal 26: NELAYAN : JARING = PETANI : ?

A. Sawah B. Padi C. Cangkul D. Tani E. Traktor

Pembahasan: Jawaban: C

Hubungan: Profesi dengan alat kerja utama/tradisional

  • Nelayan menggunakan Jaring
  • Petani menggunakan Cangkul

Soal 27: 2, 6, 12, 20, 30, ?

A. 38 B. 40 C. 42 D. 44 E. 46

Pembahasan: Jawaban: C

Pola: n × (n+1)

  • 1 × 2 = 2
  • 2 × 3 = 6
  • 3 × 4 = 12
  • 4 × 5 = 20
  • 5 × 6 = 30
  • 6 × 7 = 42

Soal 28: Jika semua P adalah Q, dan beberapa Q adalah R, maka:

A. Semua P adalah R B. Beberapa P adalah R C. Beberapa P mungkin R D. Tidak ada P yang R E. Semua R adalah P

Pembahasan: Jawaban: C

  • Semua P → Q
  • Beberapa Q → R
  • P berada sepenuhnya dalam Q, tapi tidak tahu apakah P berada di area Q yang tumpang tindih dengan R
  • Maka: Beberapa P MUNGKIN R (tidak pasti)

Soal 29: Lima orang berusia berbeda. Jika:

  • A lebih tua dari B
  • C lebih muda dari D
  • B seumuran dengan D
  • E paling muda

Urutan dari tertua?

A. A-B-C-D-E B. A-D-B-C-E C. D-B-A-C-E D. A-B-D-C-E E. Tidak dapat ditentukan

Pembahasan: Jawaban: E

  • A > B
  • D > C
  • B = D
  • E paling muda

Dari B = D, maka A > B = D > C > E Atau bisa A > D = B > C > E

Tapi tidak tahu posisi pasti antara (B=D) dengan C Jawaban: A > B = D > C > E Atau: A - B/D - C - E (B dan D seumuran)

Tidak ada di pilihan yang tepat, atau E (tidak dapat ditentukan secara pasti)


Soal 30: Z, X, V, T, R, ?

A. O B. P C. Q D. S E. U

Pembahasan: Jawaban: B

Pola: Mundur 2 huruf

  • Z (26) → X (24): -2
  • X (24) → V (22): -2
  • V (22) → T (20): -2
  • T (20) → R (18): -2
  • R (18) → P (16): -2

PENUTUP

Ringkasan Kunci Sukses TPA Logika

1. Persiapan adalah Kunci

  • Latihan minimal 50-100 soal
  • Pahami pola dan jenis soal
  • Simulasi kondisi tes sesungguhnya

2. Manajemen Waktu

  • 1-2 menit per soal
  • Kerjakan yang mudah dulu
  • Jangan stuck pada satu soal

3. Teknik yang Tepat

  • Gunakan diagram untuk visualisasi
  • Eliminasi pilihan yang salah
  • Verifikasi jawaban dengan semua informasi

4. Mental yang Kuat

  • Percaya diri
  • Jangan panik
  • Fokus pada present

5. Strategi Khusus

  • Silogisme: Diagram Venn
  • Analogi: Buat kalimat hubungan
  • Deret: Cek selisih dan rasio
  • Soal cerita: Buat tabel/diagram

Checklist Hari H

Malam Sebelumnya:

  • ✓ Tidur 7-8 jam
  • ✓ Siapkan perlengkapan (KTP, alat tulis, dll)
  • ✓ Cek lokasi dan rute

Pagi Hari H:

  • ✓ Sarapan sehat
  • ✓ Datang 30-45 menit lebih awal
  • ✓ Relaksasi dan positive thinking

Saat Tes:

  • ✓ Baca instruksi dengan teliti
  • ✓ Time management ketat
  • ✓ Tetap tenang dan fokus

Sumber Belajar Tambahan

  1. Buku Referensi:

    • Buku TPA OTO Bappenas
    • Kumpulan Soal TPA UI
    • Seri Penalaran Logika
  2. Platform Online:

    • Website simulasi TPA
    • Aplikasi latihan soal
    • Forum diskusi TPA
  3. Video Tutorial:

    • Channel YouTube khusus TPA
    • Webinar persiapan TPA

Motivasi Penutup

Ingat, TPA bukan mengukur seberapa pintar Anda, tetapi seberapa baik Anda bisa berpikir logis dan sistematis. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Anda PASTI BISA!

"Success is where preparation and opportunity meet."

Kemampuan penalaran logika bukan bakat bawaan, tetapi SKILL yang bisa dilatih. Semakin banyak Anda berlatih, semakin tajam kemampuan logika Anda.

Pesan Terakhir

  1. Jangan menyerah - Soal sulit adalah normal
  2. Belajar dari kesalahan - Setiap latihan adalah pembelajaran
  3. Konsisten berlatih - 30 menit sehari lebih baik dari 5 jam sesekali
  4. Percaya proses - Peningkatan butuh waktu
  5. Tetap positif - Mindset mempengaruhi performa

LAMPIRAN: DAFTAR ATURAN LOGIKA PENTING

Aturan Silogisme

  1. Harus ada 3 term (mayor, minor, tengah)
  2. Term tengah didistribusikan minimal 1x
  3. Dari 2 premis negatif, tidak ada kesimpulan
  4. Dari 2 premis partikular, tidak ada kesimpulan
  5. Premis negatif → kesimpulan negatif
  6. Premis partikular → kesimpulan partikular

Kata Kunci Penting

  • Semua = Universal afirmatif
  • Tidak ada = Universal negatif
  • Sebagian = Partikular afirmatif
  • Sebagian tidak = Partikular negatif
  • Jika...maka = Kondisional
  • Atau = Disjungtif

Kesalahan Logika Umum

  1. Ad Hominem - Menyerang pribadi, bukan argumen
  2. Hasty Generalization - Generalisasi terburu-buru
  3. False Cause - Salah menentukan sebab-akibat
  4. Circular Reasoning - Argumen melingkar
  5. False Dilemma - Hanya 2 pilihan padahal ada lebih banyak

**SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES UNTUK TES TPA ANDA!

Postingan populer dari blog ini

Tes Numerik TPA

Tes Psikologi dan Kemampuan